Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 merupakan projek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. P5 yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Bantarsari ini bertema Bhineka Tunggal Ika dengan topik Cinta Budaya Negeriku.
Projek ini bertujuan untuk mengenal dan memahami adat istiadat pada upacara pernikahan di Indonesia. Projek ini berfokus pada tiga upacara pernikahan yang ada di Indonesia, yaitu adat Jawa, Sunda, dan Betawi.
“Projek P5 ini dapat meningkatkan karakter pelajar pancasila diantaranya berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Siswa diarahkan untuk memahami upacara adat dan filosofinya serta dapat melakukan urutan urutanya sesuai dengan adat setempat, “tutur bapak Agung selaku penanggung jawab Projek P5.
Upacara adat Jawa merupakan salah satu adat istiadat pernikahan yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah. Upacara adat Jawa diawali dengan prosesi Panggih, balangan gantal suruh, mecah tigan, wijikan, sinduran, bobot timbang, kacar kucur, dhahar klimah, pedot bekakak dan diakhiri dengan sungkeman. Upacara adat Jawa sangat sakral dan harmonis, karena dianggap sebagai pernikahan yang suci dan diawasi oleh leluhur.
Upacara pernikahan adat Sunda merupakan adat istiadat pernikahan yang berasal dari Jawa Barat. Pernikahan adat Sunda diawali dengan prosesi “Karesmen, penari gunungan, lengser, rajah, penari payung, penari kipas, diakhiri dengan pajejeran. Upacara adat ini diiringi oleh musik tradisional Sunda. Sehingga, menimbulkan kesan sederhana dan ramah. Selain itu, adat ini juga dianggap sebagai adat pernikahan yang penuh dengan kasih sayang dan kebahagiaan.
Upacara pernikahan adat Betawi berasal dari DKI Jakarta. Upacara ini memiliki kesan upacara yang meriah dan bersemangat. Pernikahan adat Betawi diawali dengan prosesi iring iringan menggunakan musik tanjidor beserta ornamen ikonik yaitu ondel ondel dan manggar. Prosesi terpenting pada adat Betawi adalah palang pintu pihak perempuan melawan palang pintu pihak laki laki. Pernikahan adat Betawi sangat meriah dan bersemangat, karena dianggap sebagai adat pernikahan yang penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan.
Projek ini berlangsung tanggal 8 -16 Januari 2025 dan dilaksanakan oleh siswa X Fase E dan XI Fase F. Pelaksanaan dimulai dengan pengisian lembar kerja, sosialisasi dari pihak ahli, persiapan, latihan, hingga gelar karya.
Sosialisasi dilakukan oleh pihak ahli yaitu ibu Ela Nur Ellah, S.Pd dari Padaherang Pangandaran dan Ibu kartinah dari desa Bulaksari Cilacap. Sosialisasi dilakukan dengan hidmad sesuai prosedur adat yang dipakai masing masing upacara adat.
Tahap persiapan dilakukan oleh siswa dengan menyiapkan berbagai properti pendukung. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis.
Puncak pelaksanaan projek berlangsung hidmad pada tanggal 15-16 Januari 2025. Peserta didik nampak antusias dan menikmati adat demi adat yang ditampilkan.
“Projek P5 kali ini sangat menyenangkan. Kita disuguhkan oleh adat Jawa dengan suasana yang sakral, adat Sunda yang ramah dan adat Betawi yang menantang dan humoris, “ungkap Hendika sebagai siswa yang berperan sebagai bapak hajat sekaligus ketua OSIS SMAN 1 Bantarsari”.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila ini bertujuan untuk mengenal dan memahami adat istiadat pernikahan di Indonesia. Dengan mempelajari adat Jawa, Sunda, dan Betawi, kita dapat memahami bahwa adat pernikahan adalah suatu hal yang sakral, harmonis, sederhana, ramah, meriah, dan bersemangat. Oleh karena itu, kita harus menghargai dan melestarikan adat istiadat pernikahan di Indonesia.